3 Pernyataan Kunci Roy Suryo Setelah Diperiksa Terkait Ijazah Jokowi di Polda Metro
Tokoh politik sekaligus pakar telematika, Roy Suryo, kembali menjadi sorotan publik usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Rabu (tanggal menyesuaikan). Pemeriksaan tersebut terkait pelaporannya atas dugaan ijazah palsu yang disangkakan kepada Presiden Joko Widodo. Usai menjalani pemeriksaan selama beberapa jam, Roy Suryo menyampaikan tiga pernyataan penting kepada awak media yang menantinya di luar gedung Ditreskrimsus.
Berikut tiga pernyataan kunci yang disampaikan Roy Suryo usai pemeriksaan tersebut:
1. Mengklaim Miliki Bukti Digital
Dalam pernyataannya, Roy Suryo menegaskan bahwa laporan dan keterangannya kepada pihak kepolisian tidak asal tuduh. Ia mengklaim memiliki bukti-bukti digital yang mendukung dugaan tersebut.
“Saya tidak datang dengan tangan kosong. Ada data visual, dokumen, dan arsip daring yang menunjukkan adanya indikasi kejanggalan administratif,” ujar Roy kepada media. Ia juga menyebut telah menyerahkan beberapa bukti awal dalam bentuk soft file kepada penyidik untuk didalami lebih lanjut.
2. Roy Tegaskan Tak Berniat Menyerang Personal
Roy Suryo juga menepis anggapan bahwa aksinya ini bermotif politik atau ingin menjatuhkan nama baik Presiden Jokowi secara pribadi. Ia menyatakan bahwa langkahnya murni bertujuan untuk mencari kejelasan dan transparansi atas dokumen negara yang dinilai penting untuk diuji keabsahannya.
“Ini bukan soal siapa, tapi soal kebenaran. Kalau memang semua sah dan benar, tidak ada alasan untuk takut klarifikasi secara terbuka,” katanya dengan nada tegas. Menurutnya, sebagai warga negara yang kritis, menyampaikan keraguan berdasarkan data adalah bagian dari demokrasi.
3. Siap Hadapi Konsekuensi Hukum
Menyadari langkahnya bisa menimbulkan reaksi hukum balik, Roy menyatakan siap bertanggung jawab atas seluruh pernyataannya. Ia bahkan menyatakan siap menghadapi konsekuensi hukum, termasuk kemungkinan dilaporkan balik jika ternyata tuduhan tersebut tidak terbukti.
“Saya bukan orang baru di dunia hukum. Kalau ternyata saya salah, saya siap bertanggung jawab. Tapi kalau saya benar, maka ini bisa jadi preseden penting dalam upaya menjaga integritas pejabat publik,” ujarnya.
Isu yang Masih Berkembang
Kasus ini masih terus berkembang dan menyedot perhatian publik, terutama karena menyangkut figur presiden. Sementara pihak Istana belum memberikan pernyataan resmi terbaru, banyak kalangan meminta agar polemik ini tidak dijadikan alat untuk menggiring opini publik menjelang tahun politik.
Pemeriksaan Roy Suryo menandai babak baru dalam dinamika demokrasi Indonesia yang semakin terbuka terhadap kritik dan uji informasi. Namun demikian, proses hukum harus berjalan dengan prinsip kehati-hatian agar tidak berubah menjadi fitnah atau pembunuhan karakter yang merusak tatanan hukum.