6 Jam Mengguncang: Gunung Ile Lewotolok Meletus 54 Kali Disertai Dentuman Dahsyat
Gunung Ile Lewotolok, salah satu gunung api aktif yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya secara masif. Dalam kurun waktu hanya 6 jam, tercatat 54 kali gempa letusan mengguncang wilayah sekitarnya, disertai dentuman yang terdengar kuat hingga radius beberapa kilometer dari kawah utama.
Peristiwa luar biasa ini terjadi pada Senin dini hari dan mengejutkan warga sekitar yang terbangun oleh suara gemuruh tiada henti. Aktivitas tersebut menandai peningkatan signifikan dari gunung yang sejak beberapa tahun terakhir memang berada dalam status waspada.
Aktivitas Erupsi dan Data Vulkanologi
Menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, rentetan letusan terjadi mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WITA. Masing-masing letusan disertai lontaran material pijar dan abu vulkanik yang membumbung setinggi 400 hingga 700 meter di atas puncak.
“Selama enam jam terakhir, kami mencatat 54 kali gempa letusan. Suara dentumannya sangat keras dan terasa hingga pos pemantauan,” ujar petugas pemantau yang bertugas malam itu.
Material vulkanik yang dimuntahkan terbawa angin ke arah barat dan barat daya, berpotensi mempengaruhi wilayah permukiman terutama saat pagi hari ketika aktivitas warga meningkat.
Warga Mulai Waspada
Warga di sekitar Desa Lamawolo dan Lamatokan mengaku was-was dengan kondisi ini. Banyak yang memilih tetap berada di luar rumah, khawatir jika letusan besar terjadi sewaktu-waktu. Sebagian warga juga mulai mengemas barang-barang penting untuk berjaga-jaga apabila evakuasi harus dilakukan.
Pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengaktifkan jalur komunikasi darurat dan menghimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah. Tim evakuasi siaga di beberapa titik strategis dengan kendaraan dan logistik darurat.
Status Gunung: Waspada Level II
Hingga berita ini diturunkan, status Ile Lewotolok masih berada di Level II (Waspada). Namun, PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) terus memantau perkembangan dan tidak menutup kemungkinan peningkatan status apabila aktivitas erupsi semakin intens.
Masyarakat diminta untuk tetap tenang namun waspada, mengikuti arahan otoritas setempat, dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
Kilas Balik: Gunung yang Tak Pernah Tidur Lama
Gunung Ile Lewotolok memiliki sejarah letusan yang cukup panjang. Letusan besar terakhir terjadi pada akhir tahun 2020 yang memaksa ribuan warga mengungsi. Dengan tinggi mencapai 1.423 meter, gunung ini menyimpan energi vulkanik yang kuat dan kapan pun bisa melepaskan tekanan dalam bentuk letusan eksplosif.
Peristiwa 54 letusan dalam 6 jam menjadi pengingat bahwa kekuatan alam bisa datang secara tiba-tiba dan mengguncang ketenangan malam. Gunung Ile Lewotolok kembali ‘bersuara’, dan suara itu adalah panggilan bagi semua pihak—masyarakat, pemerintah, dan ilmuwan—untuk bersiap dan waspada menghadapi kemungkinan yang lebih besar.